Kamis, 04 Desember 2014

SEJARAH KERAJAAN KUTAI




Zaman sejarah Indonesia dimulai dengan adanya sebuah peninggalan tertulis di daerah Kutai. Kutai merupakan sebuah daerah yang terletak di sekitar tepi aliran Sungai Mahakam (Kalimantan Timur, Indonesia). Di tempat ini ditemukan sebuah batu bersurat atau prasasti berbentuk Yupa yang berjumlah tujuh buah. Yupa merupakan sebuah tugu batu bertulis yang dibuat sebagai peringatan upacara kurban. Semua yupa tersusun dalam bentuk syair yang menggunakan tulisan Pallawa dan dalam bahasa Sansekerta.

Yupa-yupa yang ditemukan di daerah Kutai tidak berangka tahun. Oleh karena itu, para ahli menentukan usia yupa dengan meneliti bentuk-bentuk huruf dan bahasa yang digunakan. Atas dasar penelitian itu, diketahui bahwa pada sekitar tahun 400 Masehi atau awal abad ke-5 telah berdiri sebuah kerajaan, yakni Kutai. Hingga kini Kutai dianggap sebagai kerajaan tertua di Indonesia.

Kerajaan Kutai didirikan oleh Kundunga. Dilihat dari namanya, Kundunga belum terkena pengaruh HIndu. Nama Kundunga adalah nama asli penduduk setempat. Mungkin sekali beliau adalah seorang kepala adat yang mana sangat berpengaruh. Kundunga mempunyai putra yang bernama Aswawarman. Ketika Aswawarman naik tahta, beliau dinobatkan sebagai raja dengan melalui cara khas Hindu. Penobatan raja diperkirakan dengan cara vratyastoma, yaitu pengangkatan seorang menjadi kasta yang tinggi (bangsawan). Raja Aswawarman disebut sebagai wangsakarta, yang bermakna pendiri kerajaan, Maksudnya, yaitu Aswawarman adalah raja yang pertama kalinya membentuk keluarga yang sudah berbudaya India. Sejak Aswawarman berkuasa di Kutai, budaya Hindu mulai memasuki kalangan keluarga kerajaan dan mempengaruhi corak kebudayaan dan kehidupan masyarakatnya.

Aswawarman mempunyai tiga orang putra yang laksana api suci. Namun, putera yang paling terkenal adalah dan terkemuka ialah Mulawarman. Pada sebuah yupa diterangkan bahwa Raja Mulawarman adalah raja yang mulia dan terkemuka, yang telah memberi sedekah berupa 20.000 ekor sapi kepada para brahmana di tanah suci waprakeswara (tanah suci yang ditinggalkan untuk menyembah Dewa Syiwa). Tugu ini dibuat para brahmana untuk menghormati kebaikan Raja Mulawarman. Berdasarkan keterangan ini, diduga Kerajaan Kutai merupakan sebuah kerajaan yang cukup kaya dan makmur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar